Lahir di Solo pada 10 Oktober 1967, Saras Mawantyo dibesarkan dalam lingkungan yang mengedepankan kesederhanaan, kerja keras, dan penghormatan terhadap ilmu. Nilai-nilai luhur inilah yang membentuknya menjadi pendidik dengan integritas tinggi, tekun, dan penuh kepedulian, sifat-sifat yang kelak menjadi fondasi kepemimpinannya di MAN 1 Jembrana, tempat di mana perjalanan karirnya bermula dan mencapai puncaknya.
Tahun 1994 menjadi tonggak penting ketika Saras memulai pengabdiannya sebagai guru di MAN 1 Jembrana. Di sinilah ia pertama kali menancapkan pengaruhnya—tidak hanya sebagai pengajar yang disiplin dan sabar, tetapi juga sebagai pendidik yang menanamkan nilai-nilai karakter kuat pada siswa. Reputasinya sebagai guru berdedikasi dengan cepat mencuat, membuka jalan bagi peran-peran strategisnya di kemudian hari.
Setelah melalui perjalanan panjang memimpin berbagai madrasah—termasuk MTsN Mendoyo, MTsN Jembrana, MTsN Negara, MAN 3 Jembrana, dan MAN 2 Jembrana, Saras akhirnya kembali ke MAN 1 Jembrana pada tahun 2024 sebagai Kepala Madrasah. Kepulangannya bukan sekadar penutup siklus, melainkan pembuktian akan kesetiaannya pada institusi yang menjadi awal perjuangannya.
Di bawah kepemimpinannya, MAN 1 Jembrana mengalami transformasi signifikan diantaranya pada bidang inovasi Pendidikan, peningkatan mutu, dan prestasi. Dibawah kepemimpinannya, MAN 1 Jembrana menjadi madrasah unggulan baik secara akademik maupun non-akademik.
Selama tiga dekade mengabdi, berbagai prestasi pun menghiasi rekam jejaknya. Ia pernah meraih Juara 1 Guru Teladan Tingkat MA Kabupaten Jembrana, serta menjadi Juara 1 Kepala RA/Madrasah Kreatif dan Inovatif Tahun 2010. Pada tahun yang sama, ia juga menyabet Juara 2 Lomba Guru Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional. Dedikasi dan pengabdiannya juga mendapat pengakuan dari negara melalui penghargaan Satyalancana Karya Satya untuk masa pengabdian 10, 20, dan 30 tahun.
Tahun 2024, Saras Mawantyo kembali menorehkan prestasi membanggakan sebagai Peringkat III Kuasa Pengguna Anggaran Inspiratif Satker Mitra KPPN Provinsi Bali, sebuah penghargaan yang mencerminkan kapasitasnya dalam mengelola anggaran pendidikan secara efektif, efisien, dan akuntabel.
Bagi Saras Mawantyo, MAN 1 Jembrana bukan sekadar tempat bekerja, melainkan kanvas tempat ia melukis masa depan pendidikan. Dedikasinya telah melahirkan lulusan- lulusan berkarakter, memotivasi guru-guru, dan membawa madrasah-madrasah yang dipimpinnya menuju kemajuan.
Kini, di puncak kariernya, ia tetap teguh pada prinsipnya: “Mengabdi di dunia pendidikan bukan pekerjaan, melainkan panggilan jiwa. Sebuah ikhtiar untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.”
Artikel Selengkapnya https://sarasmawantyo1010.blogspot.com/


2 thoughts on “JEJAK LANGKAH SANG PENGABDI PENDIDIKAN”
Fitria Astuti
(Oktober 30, 2025 - 11:36 am)MAN 1 Jembrana Bersih Berprestasi 👍
Yenny
(Oktober 30, 2025 - 11:38 am)MaashaAllah sangat menginspirasi