Pemantapan Penggunaan Aplikasi Pusaka dan Penguatan Pemahaman PP. 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai di MAN 1 Jembrana

Mansaja (Mustika)- MAN 1 Jembrana menggelar rapat bulanan sekaligus pemantapan penggunaan aplikasi Pusaka dan penguatan pemahaman PP. 94 Tahun 2021 tentang disiplin pegawai di MAN 1 Jembrana, Senin (13/2/2023). Rapat bertempat di Ruang Pertemuan Laboratorium Terpadu Lantai 3 dan diikuti oleh seluruh tenaga pendidik dan kependidikan MAN 1 Jembrana.

Kepala MAN 1 Jembrana, Agus Subagya membuka rapat dengan memberikan arahan mengenai penggunaaan aplikasi Pusaka. Pusaka merupakan pilot project Presiden RI yang salah satunya diamanatkan kepada Kementerian Agama RI. Aplikasi layanan informasi satu pintu tersebut adalah bentuk transformasi digital Kementerian Agama RI dalam melayani umat beragama di Indonesia. “Sebagai bagian dari Kementerian Agama RI, kita harus mendukung program pemerintah dalam percepatan pembangunan bangsa dari berbagai lini. Dengan mendownload serta memanfaatkan aplikasi Pusaka berarti kita telah menjadi agen yang mendekatkan pelayanan Kementerian Agama dengan masyarakat secara masif,” tutur beliau.

Rapat tersebut membahas beberapa hal penting diantaranya aturan kedisiplinan pegawai pada PP. 94 Tahun 2021, persiapan Mansaja menghadapi akreditasi, perencanaan pola pembelajaran berbasis kurikulum merdeka, dan kesiapan Ujian Akhir Madrasah (UAMBD). Kepala Tata Usaha MAN 1 Jembrana, Moch. Munib menjabarkan aturan dan ketentuan yang termaktub dalam PP. 94 Tahun 2021 mengenai kedisiplinan pegawai yang berkaitan dengan reward dan punishment pada sistem penggajian pegawai.

Pembahasan dilanjutkan dengan sosialisasi inovasi terbaru menjelang pelaksanaan UAMBD awal Maret 2023 nanti. Inovasi tersebut bernama Jenius (Jujur dan Sukses MAN 1 Jembrana dengan Smart Based Test). Istamar, selaku Waka Kurikulum menerangkan Jenius adalah improvisasi tes berbasis aplikasi non quota internet. “Nantinya, segala bentuk tes, ujian, atau ulangan di MAN 1 Jembrana akan menggunakan sistem Jenius yaitu tes berbasis aplikasi non quota internet. “Kita akan menggunakan server dan jaringan yang ada di MAN 1 Jembrana. Kita olah bagaimana siswa tidak bisa membuka aplikasi lainnya saat sedang mengerjakan soal. Kelebihan dari Jenius adalah mencegah terjadinya kecurangan dan tidak membebankan quota internet pada siswa. Selain untuk membiasakan kejujuran, Jenius merupakan bentuk dari inovasi layanan pendidikan untuk siswa MAN 1 Jembrana. Kami terus berinovasi dan melakukan pembenahan di berbagai hal dengan mengawinkan kemajuan teknologi dan perkembangan informasi di dunia pendidikan,” jelasnya.

Selanjutnya, Waka Kesiswaan MAN 1 Jembrana, Sugianto mendapat giliran menyampaikan evaluasi penanaman karakter akhlakul karimah kepada siswa MAN 1 Jembrana. Beliau mengajak seluruh sivitas MAN 1 Jembrana untuk menggiatkan kembali pembiasaan salam dan sapa setiap kali bertemu dengan siswa baik di dalam ataupun diluar madrasah. Diharapkan pembiasaan ini dapat memupuk rasa peduli dan empati siswa terhadap lingkungan disekitarnya. “Akreditasi Madrasah saat ini semakin detail, tidak hanya menilai proses KBM saja. Hasil nyata yang tergambar dalam tindak dan tutur siswapun menjadi bagian dari penilaian. Dokumentasi saja tidak cukup membuktikan bahwa proses pendidikan sudah berjalan dengan baik. Diperlukan bukti yang lebih konkrit dan otentik. Salah satu buktinya adalah implementasi kebiasaan baik pada tingkah laku siswa sehari-hari,” himbaunya.

Rapat ditutup dengan doa, semoga upaya MAN 1 Jembrana memajukan pendidikan menjadi kontribusi besar dalam mencetak generasi bangsa yang cerdas dan berakhlakul karimah.

Post Author: man1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *