Langkah Menuju Puncak: MAN 1 Jembrana Berjaya di OMI Kabupaten 2025

Humas Mansaja (Mustika) – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Jembrana kembali menunjukkan eksistensinya sebagai madrasah unggulan dengan meraih prestasi membanggakan pada Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) tingkat Kabupaten Jembrana tahun 2025. Sejumlah siswa berhasil menorehkan hasil yang gemilang di berbagai bidang studi, sekaligus memastikan langkah mereka menuju OMI tingkat Provinsi Bali.

Ajang ini merupakan salah satu kompetisi bergengsi yang menguji kemampuan akademik, khususnya dalam bidang keilmuan umum dan keagamaan, serta menjadi wadah pembentukan generasi berprestasi yang berkarakter. Bagi MAN 1 Jembrana, keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan siswa dan keluarga, tetapi juga membawa harum nama madrasah di tingkat daerah.

Salah satu peserta yang berhasil lolos, Nurin Irdina Ghassani Setiyawan, mengungkapkan rasa syukurnya. Ia mengatakan bahwa persiapannya dilakukan secara intensif tiga minggu sebelum pelaksanaan lomba dengan mengulang materi pembinaan OSN sebelumnya. “Tantangan saya mungkin ada pada soal-soal yang mengandung sudut pandang. Saya khawatir jawaban saya berbeda dengan kunci yang tersedia. Namun motivasi saya jelas, yaitu untuk meraih prestasi. Dukungan orang tua dan Bapak-Ibu guru menjadi semangat terbesar saya,” ujarnya dengan penuh rasa syukur.

Peserta lain, Faith Banu Rasendriya Mustofa, berhasil meraih peringkat pertama di bidang Kimia. Ia menyampaikan rasa syukur sekaligus bangganya karena perjuangan panjang akhirnya berbuah hasil. “Saya selalu melatih diri dengan mengerjakan soal-soal tryout agar materi dapat saya pahami sepenuhnya. Tantangan terbesar adalah manajemen waktu, karena saya menargetkan diri menyelesaikan sejumlah paket soal setiap harinya. Ketika target itu tidak tercapai, saya sempat merasa khawatir,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa peran guru pembina kimia, Bu Hendah dan Bu Pur, sangat besar dalam mendampinginya. Selain itu, dukungan keluarga yang selalu menyediakan fasilitas, seperti peralatan praktikum, menjadi dorongan penting dalam pencapaiannya.

Sementara itu, Fathir Ali Syahbana menyatakan bahwa ia awalnya tidak berekspektasi besar, tetapi tetap bersyukur bisa lolos. “Saya merasa pengalaman ini sangat berharga. Persiapan saya cukup panjang, belajar sekitar enam sampai tujuh jam per hari, ditambah menjaga pola tidur cukup sembilan jam agar tetap fit. Kesulitan terbesar ada pada soal-soal rumit yang membutuhkan konsentrasi tinggi, namun dapat diatasi dengan tetap tenang,” ujarnya.

Dari bidang lain, Ganetha Ayudia Pramesti mengaku sempat tidak menyangka bisa meraih juara. “Saya merasa banyak jawaban saya yang kurang tepat, tetapi alhamdulillah bisa lolos. Persiapan saya lebih memperkuat bidang agama, terutama bahasa Arab, karena sebelumnya sudah mendapat dasar dari OSN. Kesulitan utama ada pada soal ayat Al-Qur’an dan analisis jawaban yang mirip. Harapan saya adalah bisa melanjutkan ke tingkat nasional dan meraih medali,” ucapnya.

Di bidang Fisika, Muhammad Abhista Favian Azizi menuturkan perasaan campur aduk antara syukur dan sedikit kecewa. “Saya bersyukur bisa lolos ke tingkat provinsi, meskipun tidak meraih peringkat pertama. Itu justru memotivasi saya untuk berusaha lebih keras lagi. Persiapan saya bisa dibilang singkat karena juga aktif sebagai anggota Paskibraka, namun materi sudah saya pelajari sejak awal masuk MAN 1 Jembrana. Tantangan terbesar ada pada aturan penilaian yang belum jelas, sehingga saya harus ekstra hati-hati,” katanya. Ia menambahkan, motivasi terbesarnya adalah ingin menyamai prestasi adiknya yang pernah meraih medali nasional, serta membanggakan keluarga dan madrasah.

Sementara itu, Senopati Ariq Athallah Nur Falaq, peserta bidang Biologi, menyampaikan bahwa meskipun persiapannya singkat, pengalaman masa lalu saat lolos KSM Nasional menjadi motivasi penting. “Saya ingin mengulang kembali prestasi itu di OMI. Kesulitan utama adalah soal dengan opsi jawaban yang sangat mirip sehingga membutuhkan ketelitian tinggi. Dukungan doa orang tua, terutama ibu saya, menjadi penyemangat terbesar. Saya bertekad untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan ini,” jelasnya.

Para peserta yang berhasil meraih prestasi di tingkat Kabupaten kini menatap OMI tingkat Provinsi Bali dengan optimisme dan semangat tinggi. Harapan bersama mereka adalah dapat tampil lebih maksimal, memperbaiki kekurangan, serta mengasah kemampuan agar bisa menembus tingkat nasional.

Kepala MAN 1 Jembrana, Bapak Saras mawantyo, M.Pd menyampaikan apresiasi dan rasa bangga terhadap pencapaian siswa-siswinya. “Prestasi ini merupakan hasil dari kerja keras siswa, bimbingan guru, serta dukungan orang tua. Kami berharap capaian ini menjadi motivasi bagi seluruh warga madrasah untuk terus mengembangkan potensi dan berkompetisi di tingkat yang lebih tinggi,” ungkapnya.

Dengan semangat juang dan kerja sama yang solid, MAN 1 Jembrana optimis mampu mengharumkan nama sekolah, daerah, bahkan bangsa di ajang OMI Nasional tahun 2025. Prestasi para siswa ini diharapkan dapat menjadi teladan dan inspirasi bagi generasi berikutnya dalam menapaki jalan menuju kesuksesan.(Giska)

Post Author: man1