Humas Mansaja (Mustika) – MAN 1 Jembrana kembali menorehkan prestasi membanggakan dalam dunia penelitian. Dua karya ilmiah dari Tim Hipotesa MAN 1 Jembrana berhasil meraih penghargaan bergengsi dengan karya ilmiah yang inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat. Ajang kompetisi peneliti belia ini diselenggarakan oleh Politeknik Pekerjaan Umum, Kementerian PUPR bekerja sama dengan lembaga Center for Young Cientist (CYS) yang digelar pada tanggal 19-20 Oktober 2024.
Karya ilmiah pertama digagas oleh Nanda Lanang Muhammad Farauh Ajuj berhasil membawa pulang Juara 1 dengan penelitian berjudul “Solusi Ramah Lingkungan: Pemanfaatan Limbah Kulit Buah dan Alga Hijau (Chlorella sp.) untuk Peningkatan Laba Peternak Ikan Nila (Oreochromis niloticus)”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh berlimpahnya limbah kulit buah di Jembrana, yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Nanda menawarkan solusi inovatif dengan memanfaatkan limbah tersebut bersama Alga Hijau sebagai imunostimulan untuk Ikan Nila, yang terbukti dapat meningkatkan kesehatan ikan, mempercepat pertumbuhan, dan membantu peternak meningkatkan laba secara signifikan.
Karya ilmiah kedua, yang digagas oleh Naufal Daffa Hermawan dan Nabilla Septanti, meraih Juara Harapan 1 dengan penelitian berjudul “Tradisi Pengobatan Perang Pandan: Analisis Boreh Kare sebagai Penyembuh Luka Alami Berdasarkan Usadha Bali di Desa Tenganan”. Penelitian ini berangkat dari tradisi Perang Pandan di Desa Tenganan yang mengakibatkan peserta terluka oleh pandan berduri. Melalui analisis ilmiah, tim ini mengevaluasi efektivitas boreh kare, ramuan tradisional yang digunakan sebagai penyembuh luka. Hasilnya menunjukkan bahwa boreh kare memiliki potensi besar sebagai obat herbal alami yang efektif melawan bakteri penyebab infeksi.
Melalui keberhasilan ini, MAN 1 Jembrana semakin memperkuat posisinya sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya unggul di bidang akademis, tetapi juga di bidang penelitian yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan.
Dengan gaya yang penuh inspirasi, Lilik Muntamah memberikan penghargaan besar terhadap semangat dan kreativitas siswanya, sekaligus menegaskan pentingnya proses pembelajaran yang melibatkan alam dan kearifan lokal. “Melihat bagaimana siswa-siswa kami berhasil menorehkan prestasi ini, rasanya luar biasa. Mereka bukan hanya belajar dari buku, tetapi juga dari kehidupan nyata, dari alam, dan dari kearifan lokal yang sudah ada sejak lama,” ungkapnya.
Kepala MAN 1 Jembrana, Saras Mawantyo, menyampaikan kebanggaannya yang mendalam atas prestasi luar biasa ini. “Saya sangat bangga dan bersyukur atas pencapaian yang diraih oleh para siswa kami. Ini bukan hanya kemenangan bagi MAN 1 Jembrana, tetapi juga bukti bahwa generasi muda kita memiliki potensi luar biasa untuk menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat, lingkungan, dan pelestarian budaya. Prestasi ini menunjukkan betapa kuatnya semangat juang mereka dalam meneliti dan memberikan solusi nyata atas permasalahan di sekitar mereka.”
Komentar yang penuh semangat ini menunjukkan betapa MAN 1 Jembrana tidak hanya mengedepankan prestasi akademik, tetapi juga mengutamakan pembinaan karakter dan pengembangan kemampuan siswa di bidang penelitian serta pelestarian nilai-nilai budaya dan lingkungan. (fjr)